Penghargaan diberikan, Potong Tumbeng Simbol Berkah dan Kesuksesan Museum Benteng Vredeburg

Rabu 31 Juli 2019 Siang selepas sholat Dzuhur berjamaah di teras Diorama II Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, seperti biasa bagi karyawan/karyawati muslim mengikuti acara Rabu Mengaji (RABI). Dalam tausiah Ustadz Ahmad Alwanto menyampaikan pesan moral agar manusia selalu tetap dalam iman meski tengah diuji baik dengan kesulitan maupun diuji dalam kemakmuran.

Kegiatan RABI yang telah berlangsung dari awal bulan Mei 2019 ini awalnya merupakan gagasan kecil yang disepakati oleh tim Reformasi Birokrasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dan berlangsung setiap hari Rabu siang. Memanfaatkan sedikit waktu istirahat menjadikan raya manfaat dan penyejuk hati.

Kali ini kegiatan RABI dilanjutkan di teras dalam ruang Tata Usaha Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, semakin terasa kekrabannya, segenap karyawan/karyawati museum berkumpul mengikuti Pembinaan Pegawai.

Dalam pembinaan pegawai Drs. Suharja selaku Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta kembali mengingatkan “Kesiapan seluruh pengelola museum dalam komitmen pelayanan, integritas dimaksudkan keselarasan antara hati, perkataan dan perbuatan. Integritas tinggi dan peningkatan dalam pelayanan merupakan sebagian dari iman kita disamping kebersihan dan keindahan yang telah dipersiapkan beberapa bulan terakhir ini.”

Dalam pembinaan tersebut dilanjutkan dengan doa bersama agar senantiasa Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta diberikan kemudahan, dilancarkan dan disukseskan dalam penilaian WBK menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi.

Kesempatan ini juga tidak disia-siakan bagian Kepegawaian untuk memberikan apresiasi berupa Penghargaan Pegawai Terbaik dalam Kedisiplinan yang diberikan kepada tiga pengelola Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, diantaranya ketiga pegawai jempolan itu Mega Mandha Setiawan selaku pegawai PNS dari bagian Penyusunan dan Perencanaan Program, Dodik Hendrawan dari bagian pengaman, dan Suhadi dari bagian kebersihan.

Diakhiri dengan potong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas berkah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, makna tumpeng sendiri adalah baik, yakni ketika terlahir manusia harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah putus asa.