Perang Salib; Sudut Pandang Islam Carole Hillenbrand

administrators 03 Juli 2025 13:14:54 12

Perang Salib merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi pada periode Abad Pertengahan. Pertempuran yang dimotivasi oleh dorongan agama dan politik menjadi pusat gravitasi, menyeret banyak pemain masuk ke dalam catur geopolitik Asia Barat. Banyak tulisan sezaman mencatat secara kronologis mengenai kejadian tersebut dan beberapanya telah diangkat oleh berbagai sejarawan untuk menjelaskannya. Namun, dari sekian karya-karya tersebut, kebanyakan berasal dari sumber-sumber kaum Frank yang berasal dari Barat. Sementara, pihak lain yang terlibat jarang sekali mendapatkan sorotan dan hanya mendapatkan perlakuan sisipan kisah mereka di antara tulisan Perang Salib. Salah satu yang utama adalah perspektif dari Islam. Carole Hillenbrand mencoba menggali lebih dalam lagi mengenai sumber-sumber pihak tersebut, menyoroti pentingnya data tersebut yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai segi kehidupan masyarakat muslim pada masa tersebut, sekaligus dalam rangka mengangkat data tersebut untuk lebih digunakan lagi sebagai rujukan yang tidak hanya memperkaya kisah, tetapi juga mengimbangi subyektifitas penulis.

Hillenbrand menitikberatkan tema tulisan pada topik tersebut. Karyanya diawali dengan kritikan penggunaan sumber dari Islam yang jarang sekali diangkat oleh kalangan sejarawan muslim sendiri, juga dari penulis Barat seringkali tidak memahami sepenuhnya dan beresiko terjerumus dalam misinterpretasi total. Kemudian bab-bab berikutnya, ia menyoroti kehidupan kaum muslim terutama reaksi mereka dari menjelang hingga berlangsung Perang Salib. Ia menulisnya dengan mengutip beberapa sumber tertulis, tetapi juga dari pidato dan puisi-puisi yang dibuat pada masanya. Hillenbrand mencoba untuk mengupas peristiwa Perang Salib sejelas mungkin dari perspektif Islam dalam berbagai bidang seperti: sosial, agama, militer, dan politik. Hal ini berhubungan dengan bagaimana Islam dapat kehilangan Yerusalem dan kota-kota pantai di Pesisir Suriah dan Palestina dan semangat jihad yang mereka kobarkan di tahun-tahun berikutnya. Dia juga menyoroti perpecahan dan pragmatisme di tubuh entitas politik Islam; Shia Fatimiyyah Mesir, penguasa lokal Suriah, Turki Saljuk, dan Khalifah Islam Sunni di Baghdad. Kemudian persatuan Islam kembali lagi di bawah panji Salahuddin Al-Ayyubi dengan mengendalikan wilayah Mesir, Suriah, dan Palestina; merebut kembali Yerusalem dan memperkokoh dominasinya.

Masih banyak hal yang dibahas di dalam buku ini yang tidak dibahas di kebanyakan buku mengenai Perang Salib. Meskipun Hillenbrand menegaskan bahwa penjelasannya tidak akan berdasarkan kronologi Perang Salib, tetapi ia lebih menekankan karyanya membahas reaksi dan realita dinamisme bangsa muslim dalam menghadapi persoalan Perang Salib. Ia berhasil menjelaskannya sedemikian jelasnya, menjadikannya sebagai karya unik yang berbeda dari tulisan sejarawan Perang Salib lainnya. Namun, di sisi lain buku ini cukup tebal dengan ratusan halaman dengan tulisan yang kecil sehingga akan lebih lama dalam membacanya ketika tidak berkonsentrasi.


Penulis: Ghilman Rusyda Makin

Editor : Winarni 

                 Lilik Purwanti

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?