Vredeburg Diprioritaskan Sebagai Model Percontohan Pengelolaan BLU

administrators 31 Januari 2023 09:41:08 1546

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta masuk dalam tiga museum di bawah UPT Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek yang diprioritaskan sebagai model percontohan (pilot project) pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU). Sedangkan dua museum lainnya yakni Museum Nasional dan Galeri Nasional. Ketiganya mendapatkan prioritas ini karena kemungkinan pengembangannya besar. Adapun dokumen persetujuan BLU museum sudah diajukan kepada Kementerian Keuangan. Persetujuan diharapkan keluar pada Maret-April 2023.

Plt. Kepala UPT Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek, Pustanto, sebagaimana dikutip dari Kompas (Sabtu, 28/1/2023) mengungkapkan bahwa Museum Benteng  Vredeburg dapat dikembangkan untuk area minum kopi, menongkrong, dan menggelar lokakarya. Selain itu kerjasama dengan UMKM dan komunitas seniman juga memungkinkan untuk dijalin.

Lebih lanjut Pustanto mengungkapkan bahwa BLU menjadikan Pembiayaan museum tidak lagi murni bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun tata kelola museum menjadi lebih luwes, karena dengan BLU, museum menjadi lebih fleksibel untuk mengajak publik berkontribusi, baik kontribusi pemikiran maupun pendanaan. Hal ini berbeda dengan museum yang dikelola pemerintah (non BLU) yang melarang transaksi atau pungutan biaya dari publik, kecuali tiket masuk.

Sementara Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Drs. Suharja dalam kesempatan apel pagi (30/1/2023) di halaman Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mengungkapkan bahwa percepatan BLU mulai terlihat. Terdekat, Sosialisasi BLU Museum dan Cagar Budaya akan digelar besok Selasa (31/1/2023) oleh Plt. Kepala MCB secara daring. 

Sosialisasi ini akan diikuti oleh segenap PNS UPT Museum dan Cagar Budaya yang akan dikelola menjadi BLU, diantaranya Museum Nasional, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Galeri Nasional, Museum Sumpah Pemuda, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Basuki Abdullah, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Balai Konservasi Borobudur, dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.

Lebih lanjut, Suharja mengungkapkan beberapa perubahan dalam BLU diantaranya terkait administrasi persuratan dan keuangan lebih dibuat simpel dengan tiga kategori yakni operator, teknis, dan kerlek. Selain itu, beban administrasi pengajuan DUPAK pada jabatan fungsional Pamong Budaya dibuat dengan lebih simpel. Pekerjaannya bukan lagi individu, namun lebih pada target organisasi. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung terkait efisiensi kebutuhan karyawan sebagai persiapan kebutuhan museum untuk dibuka sampai malam. 

“Selamat menapaki kinerja yang baru. Tetap semangat dan bersiap dengan perubahan”, pungkas Suharja mengakhiri sesi apel. 

Penulis: Lilik Purwanti (Pamong Budaya Ahli Pertama Unit Utama Museum dan Cagar Budaya)
























facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?