Agus : Semangat Sumpah Pemuda, Mari Bersatu Berikan Pelayanan Terbaik

administrators 28 Oktober 2025 15:25:03 3

Selasa pagi (28/10/25), Museum Benteng Vredeburg melaksanakan upacara pengibaran bendera merah-putih dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-97. Upacara dilaksanakan pukul 07.30 WIB di halaman timur Museum Benteng Vredeburg dan diikuti oleh 112 peserta yang terdiri dari seluruh karyawan di museum. Terlihat sebagian peserta mengenakan seragam KORPRI, sebagian yang lain mengenakan atasan putih dan bawahan hitam, dan petugas keamanan mengenakan baju warna krem lengkap beserta atribut.

 

Acara dimulai dengan pengibaran bendera merah-putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Peserta kemudian mengheningkan cipta dilanjut pembacaan teks Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta. Setelah itu, peserta upacara mendengarkan pembacaan Pembukaan UUD 1945 serta teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia Tahun 1928.

 

“Peristiwa Sumpah Pemuda merupakan perjalanan sejarah yang cukup panjang,” ungkap Agus Sulistya, Penanggung Jawab Museum Benteng Vredeburg selaku Pembina Upacara dalam sambutannya.

 

Agus lalu menceritakan sekilas tentang perjuangan para pemuda di Indonesia dari berbagai penjuru daerah melawan Belanda. Dikatakan sejak kedatangan bangsa Belanda, perlawanan lokal pada akhirnya berkembang menjadi organisasi-organisasi pergerakan yang tidak lagi mengandalkan kekuatan fisik, melainkan pikiran. Kristalisasi dari pemikiran tersebut  merupakan Sumpah Pemuda yang sekaligus menjadi modal untuk meraih kemerdekaan. Persatuan menjadi dasar agar menuju sebuah cita-cita, yakni merdeka. Organisasi pemuda dari Sabang sampai Merauke berkumpul di satu tempat. Mereka menjunjung tinggi bangsa, tanah air, serta bahasa Indonesia.

 

Lebih lanjut dikatakan Agus bahwa Museum Benteng Vredeburg bisa dikatakan ‘Indonesia kecil’ karena menjadi tempat berkumpulnya para staf dan karyawan dari divisi berbeda yang mempunyai latar belakang bermacam-macam. Perbedaan ini, pun membentuk kesatuan untuk memajukan bangsa dengan cara berkarya di museum sesuai posisi dan porsinya masing-masing.

“Mudah-mudahan dengan semangat sumpah pemuda menjadikan kita di Museum Benteng ini yang berasal dari berbagai divisi dapat bersatu melayani publik dengan baik,” tuturnya.

 

Setelah sambutan, peserta menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa sebagai pengingat sekali lagi tiga ikrar sumpah pemuda ; 1) satu tanah air, Tanah Air Indonesia, 2) satu bangsa, Bangsa Indonesia, dan 3) satu bahasa, Bahasa Indonesia. Di akhir upacara, dilanjutkan sesi penyerahan piagam tanda kehormatan Presiden Republik Indonesia kepada beberapa pegawai. Nama-nama pegawai yang menerima piagam tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya Sepuluh Tahun tersebut adalah F. Hendi Irawan, Phytagora Yuliana Purwanti, Lilik Purwanti, Reni Widiastuti, Pipin Karlina Sari, Niken Wahyu Kinteki, dan Ria Abajti.

 


Penulis : Dhieny Permata Ainy

Editor : Lilik Purwanti

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?