Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, sebagai peninggalan kolonial tertua di kota, menawarkan lebih dari sekedar pengalaman wisata sejarah. Dikelola oleh Indonesia Heritage Agency (Badan Layanan Umum - Museum dan Cagar Budaya), museum ini berkomitmen pada transformasi pelayanan publik, menampilkan narasi sejarah yang komprehensif mulai dari era Diponegoro hingga Orde Baru. Selain itu, museum ini memuat lebih dari 7.000 benda bersejarah, termasuk peralatan rumah tangga dan peralatan perang, serta benda-benda yang pernah digunakan oleh tokoh proklamator Indonesia, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Terletak strategis dekat Jalan Malioboro dan sejumlah objek wisata lainnya di Yogyakarta, museum ini tidak hanya menjadi pusat kajian sejarah perjuangan nasional tetapi juga destinasi wisata ikonik yang wajib dikunjungi.
Sebagai community hub yang merayakan kebudayaan Nusantara, Museum Benteng Vredeburg memperkuat peranannya sebagai paru-paru kota dengan menyediakan ruang terbuka hijau yang asri di tengah kesibukan Yogyakarta. Pengunjung dapat menikmati keindahan bangunan estetik yang ideal untuk konten media sosial, sambil mengikuti program publik menarik. Dengan kemudahan akses dan tiket masuk yang terjangkau, museum ini tidak hanya menawarkan wawasan sejarah yang mendalam tetapi juga menjadi platform bagi aktivitas budaya dan pelestarian sejarah, mengakomodasi kebutuhan publik dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengembangan museum.
Museum Benteng Vredeburg berada di bawah pengelolaan Indonesian Heritage Agency (IHA), merupakan badan layanan umum museum dan cagar budaya dibawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek), yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia.
IHA mempunyai visi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya. Dengan fokus utama Reimajinasi Warisan Budaya, IHA menjalankan 3 upaya mengembangkan museum, yaitu : Repromgramming, fokus pada pembaruan kuratorial dan koleksi untuk mengubah narasi besar yang disampaikan museum dan situs warisan; Redesigning, bertujuan merenovasi bangunan dan ruang agar tidak hanya estetis tetapi juga aman dan nyaman, mematuhi standar keselamatan untuk melindungi koleksi berharga serta meningkatkan pengalaman pengunjung; Reinvigorating, berfokus pada penguatan kelembagaan melalui profesionalisme dan peningkatan kompetensi individu, memastikan bahwa setiap aspek pengelolaan museum dan situs warisan berjalan dengan standar tertinggi.
IHA mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif. IHA secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam.
Unduh Profil Interaktif (.exe)
Profil interaktif hanya bisa dijalankan di PC / NotebookBagaimana informasi yang disediakan website ini?
- Berita
- Kegiatan
-
Fasilitas
-
Data Kelembagaan
- Perjanjian Kinerja 2018
- Perjanjian Kinerja 2019
- LAKIP
- Indikator Kinerja 2019
- Perjanjian Kinerja 2020
- Perjanjian Kinerja 2021
- Indikator Kinerja 2021
- Undang Undang PP PerMen
- manajemen pppk PP Nomor 49 Tahun 2018
- Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum Benteng Vredeburg
- Permendikbud Nomor 39 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
- PP 11 2017 manajemen ASN
- UU 5 2014 ASN
- Permendikbud Nomor 12 Tahun 2019 tentang Kelas Jabatan (Permendikbud Peta Jabatan 2019)
- Kepegawaian
- Profil MBVY
- WBK
- Standar Operasional Prosedur
- Pameran
-
Pengumuman
- whistleblowing system
- RENSTRA
- Materi
-
Kunjungan
- SOP Pelayanan Covid-19
- Publikasi
- Benturan Kepentingan
- Perjanjian Kinerja 2022
- Indikator Kinerja 2022
- Perjanjian Kinerja 2023
- Aduan Masyarakat
- Layanan Ramah Kelompok Rentan