Pererat Relasi Antar Mitra Museum, Vredeburg Selenggarakan Sarasehan Komunitas

administrators 27 Oktober 2022 14:30:43 717

Membangun relasi antar mitra museum untuk mempererat hubungan serta kerjasama menjadi hal yang penting dilakukan. Oleh karenanya, dalam rangka peringatan Hari Museum Indonesia 2022, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Jumat (21/10/2022) menyelenggarakan Sarasehan bertemakan “Komunitas: Mitra Sejati Museum”. Hadir sebagai narasumber Dr. Ayu Cornelia, MSi (Marketing & Public Relations Consultant) dan Ong Harry Wahyu (Seniman, Art Director).  Acara ini dipandu oleh Marsudi Wiyono (Joened)  dan Agus (Trimo).  Sarasehan ini diselenggarakan di Gedung Sultan Agung, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dengan dihadiri 150 undangan yang terdiri dari perwakilan komunitas sahabat museum. Acara ini dapat juga diikuti via live streaming di kanal Youtube museum benteng vredeburg Yogyakarta. 

Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Drs. Suharja dalam sambutannya mengungkapkan bahwa sarasehan ini dItujukan sebagai media omong-omong, iming-iming dan ameng-ameng antara museum dengan komunitas. Dalam hal ini masyarakat diajak untuk berperan aktif pada program publik museum. Saat ini Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah menggandeng puluhan komunitas yang tergabung dalam FOKUS (Forum Koumitas Museum Benteng Vredeburg). Selain komunitas, museum juga menggandeng masyarakat umum untuk terlibat dalam kegiatan magang di museum. 

“Keterlibatan masyarakat dalam publikasi sangat diperlukan. Suara nitizen sangat dibutuhkan”, tandas Suharja sembari berharap kritik dan masukan dari semua pihak bagi  yang hadir dalam sarasehan tersebut. 

Sementara Ayu Cornelia dalam paparannya mengungkapkan bahwa publikasi harus bercerita tentang keunggulan masing-masing dan diceritakan secara berkala ke masyarakat. Menurut Ayu, bahwa kita lah sesungguhnya yang membentuk cerita tentang museum kita dan bagaimana kita menciptakan strory telling yang menarik tentang museum. Visi museum juga harus senantiasa disampaikan, baik melalui media sosial maupun media konvensional. Sementara dalam konsep kerjasama museum dan komunitas, Ayu menekankan bahwa prinsip kerjasamanya harus saling menguntungkan kedua belah pihak. 

“Komunitas butuh apa dari museum vredeburg, vredeburg butuh apa dari komunitas, lalu dikerjasamakan. Kerjasama ini juga harus dilandasi dengan saling percaya dan saling dukung”, papar Ayu. 

Sedangkan Ong Harry Wahyu menekankan  bahwa museum haruslah organik, tidak stagnan dan harus berkembang dengan membuka ruang publik seluas-luasnya. Selain itu ia mengingatkan bahwa museum bukan hanya tentang sejarah peristiwa besar saja, namun juga sangat penting untuk menggali sejarah-sejarah kecil. Seperti terkait asal usul benteng, jenis pasir dan tanah yang digunakan dalam pembangunan benteng, dan hal-hal yang terlihat sepele lainnya yang apabila dikaji akan mempunyai makna yang luas. 

“Selain itu penting untuk menentukan mindset terkait bagaimana museum harus dinarasikan, kontennya apa, lalu mau bicara apa. Agar ke museum tidak hanya sekedar melihat benda mati, ketika pengunjung datang ke museum ia dapat apa”, pungkas Ong Harry Wahyu mengakhiri paparannya. 

Penulis: Lilik Purwanti (Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta)
facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?