Mengenang Peristiwa penurunan bendera Hinomaru dan Pengibaran Sang saka Merah Putih di Gedung Agung Yogyakarta

administrators 24 Agustus 2020 11:00:06 4178


Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mengadakan acara Bincang Publik secara Live  melalui Instagram yang bertema Semangat Merdeka Kibarkan Sang Saka, pada akun resmi  Instagram @museum.benteng.vredeburg. Acara berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2020  selama satu jam, dimulai pada pukul 10 hingga pukul 11 siang. Narasumber pada acara ini adalah Ita Fatia Nadia seorang Sejarawan dan moderator pada acara ini adalah Banu Setiawan yang tergabung dalam Purna Paskibraka Indonesia (PPI). Pada kesempatan ini, Ita Fatia Nadia yang merupakan putri dari Umiyah menjelaskan secara rinci kronologis Insiden penurunan Bendera Hinomaru dan pengibaran Bendera Merah Putih di Gedung  Agung pada tanggal 21 September 1945.

    

Setelah Plokramasi Kemerdekaan pada tahun 1945, Pada tanggal 21 September 1945 terjadi suatu tragedi penurunan bendera Hinomaru dan digantikan oleh Bendera Merah Putih, yang dikenal dengan “Insiden Bendera di Tyookan Kantai”. Insiden tersebut  diprakarsai oleh beberapa kaum muda yang berada di Yogyakarta. “Insiden tersebut berlangsung secara tiba-tiba, tanpa adanya perencanaan sebelumnya. Tokoh utama dalam Insiden tersebut adalah Umiyah dan Ngaisyah yang dibantu oleh 2 orang pemuda, yaitu Rusli dan Supardi”, Ita menceritakan ulang peristiwa 75 tahun lalu yang berlangsung singkat tapi berperan penting dalam sejarah Indonesia.

“Mereka secara diam-diam menyusup masuk ke dalam komplek Gedung Agung yang dijaga ketat oleh Tentara Jepang yang bersenjata lengkap. Umiyah serta Ngaisyah naik ke atas Gedung menggunakan 2 tangga yang disambung, lalu Ngaisyah menurunkan bendera Hinomaru dan Umiyah merobeknya, lalu  Ngaisyah menaikan bendera Merah Putih. Saat itu pula bergema lagu Indonesia Raya”, lanjut Ita membanggakan sang ibu dan Ngaisyah yang mereka pandai dibidang stenografi, menguasai bahasa Belanda dan Jepang, berprofesi sebagai penyalin berita di Pos Telekomunikasi dan Telegram saat itu.

Peristiwa tersebut yang menandai berakhirnya pemerintahan Jepang di Yogyakarta pada saat itu. Setelah insiden tersebut, terjadi kericuhan dan perlawanan sengit antara tentara Jepang dan masyarakat yang berkumpul di sekitar komplek Gedung Agung.

Bagaimana kelanjutan Rusli serta Supardi berhasil lolos? Kisah Ngaisyah dan Umiyah tertangkap dan proses penurunan Bendera Hinomaru dapat disimak di IGTV Instagram @museum.benteng.vredeburg. 


(sumber: Pratista Juniarta mahasiswa STP AMPTA)



Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?