Vredeburg in Frame, dan ‘Wajah Baru’ Vredeburg di Bulan Ja“new”ari

administrators 31 Januari 2022 20:08:49 1079

Museum Benteng Vredeburg, Minggu (30/01/2022) menyelenggarakan Vredeburg in Frame, sebuah program baru Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tiga segmen acara dalam satu frame, yakni Edukasi, Kreasi, dan Inspirasi. Hadir memeriahkan acara ini Angklung New CAREHAL Malioboro, BV Plus, dan Daway Akustik. Sebagai pembawa acara kegiatan ini yakni Ayu Maun Nadhifah (Duta Museum DIY untuk Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta) dan Adi Guzali (Duta Museum DIY untuk Museum Perjuangan Yogyakarta / Museum Benteng Vredeburg Unit 2). Vredeburg in Frame kali ini mengusung tema “Ada Apa di Januari”. 


   

Kepala Museum Benteng Vredeburg, Drs Suharja, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Vredeburg in Frame ini merupakan nama baru dari program yang sebelumnya bernama Panggung Kreasi Apresiasi Publik. Program tersebut selama pandemi ini berlangsung secara daring, namun mulai bulan Januari ini disaksikan melalui daring dan luring. Hal ini sejalan dengan kembali dibukanya kunjungan ke Museum Benteng Vredeburg setiap Selasa sampai dengan Minggu, dengan tetap menegakkan protokol kesehatan. 

Dalam kesempatan tersebut Kepala Museum juga menyampaikan bahwa saat ini Museum Benteng Vredeburg tampil dengan wajah baru, yang dahulu masih dimanfaatkan sebagai parkir sekarang menyatu dengan Monumen Serangan Umum 1 Maret dijadikan sebagai playground untuk anak-anak serta ruang ekspresi pemajuan kebudayaan. Setiap hari minggu, pengunjung juga akan dimanjakan dengan sajian musik.

“Kalau responnya bagus, maka sajian musik akan kami tambah di hari Sabtu untuk hiburan bagi pengunjung”, ungkap Drs. Suharja.

Sementara Pamong Budaya Ahli Muda Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, M. Rosyid Ridlo dalam sesi perbincangan dengan pembawa acara mengungkapkan bahwa di bulan Ja”new”ari terdapat beberapa pengembangan wahana baru. Selain ruang publik eks parkir yang dimanfaatkan sebagai ruang publik untuk ekspresi pemajuan kebudayaan dan pengembangan playground, juga terdapat wahana baru berbasis Teknologi Informasi yakni Magic Wall yang mana tembok ketika disentuh akan menjelaskan sepak terjang Pangeran Diponegoro. Kemudian sebagai implementasi digitalisasi terdapat juga Video Mapping dengan Media Relief (pada diorama 3) yang mengisahkan peristiwa pada masa revolusi fisik. Hasil pengembangan tersebut akan dilaunching pada awal bulan Maret berbarengan dengan pembukaan Pameran Serangan Umum 1 Maret. Selain itu fasilitas lain yang dapat dimafaatkan yakni holorama dan kids corner, serta sarana dan prasarana yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat maupun komunitas yakni podcast dan studio mini

Sementara pengunjung yang secara acak dipilih untuk menyampaikan kesannya terhadap wajah baru Museum Benteng Vredeburg mengungkapkan bahwa kini bisa menikmati museum dengan nuansa yang lebih modern, namun tetap tidak meninggalkan nuansa heritage yang menjadi ciri khas bangunan museum. Perpaduan antara keduanya, memudahkan para orangtua untuk mengenalkan anak-anak pada warisan budaya bangsa. 


Penulis : Lilik Purwanti (Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta)




Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?