Mengulik Makna Dari Trilogi Ki Hadjar Dewantara Sebagai Semboyan Pendidikan , Ki Hadjar Dewantara Mewariskan Tiga Sifat Yang Harus Dimiliki Oleh Pemimpin

administrators 17 November 2023 14:40:57 91200

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki 4 diorama yang menyajikan sejarah perjuangan Indonesia dari masa penjajahan hingga Indonesia merdeka. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta ini menjadi saksi dari perjuangan negara Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Peristiwa-peristiwa pada masa perjuangan ini digambarkan dalam bentuk minirama. Adapun koleksi-koleksi yang tersimpan di museum ini seperti replika meriam, replika Tugu Yogyakarta, koleksi uang pada masa penjajahan, patung dada dan masih banyak koleksi bersejarah lainnya seperti yang ada pada diorama 1 terdapat papan tulisan yang tertulis kepemimpinan Taman Siswa atau biasa dikenal sebagai semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara. 

Salah satu tokoh yang memperjuangkan Indonesia hingga sampai saat ini ajarannya masih digunakan adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Atas perjuangannya dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, beliau dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional yang akan selalu diperingati setiap tanggal 2 Mei.

Adapun ajaran kepimimpinan atau semboyan yang akan selalu menjadi dasar pendidikan yang meliputi: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.

Untuk memahaminya lebih jelas mari simak makna dari trilogi Ki Hadjar Dewantara :

  • Ing Ngarso Tuladha
    Seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang disekitarnya. Dalam arti seorang pemimpin harus menjadi contoh yang baik bagi orang-orang yang dipimpinnya. Tidak hanya memberi contoh semata saja tetapi juga melaksanakan dengan baik sebagai pemimpin yang bijaksana dan berteladan.

  •  Ing Madya Mangun Karsa
    Seorang pemimpin harus mampu menumbuhkan semangat swakarsa bagi para anggota yang dipimpinnya. Semangat atas keinginan atau kemauan dari diri sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain. Untuk menumbuhkan rasa semangat dibutuhkan sosok pemimpin yang memiliki rasa peduli dan perhatian kepada anggota yang dipimpinnya. Mampu memberikan dukungan-dukungan agar anggotanya dapat bekerja dengan percaya diri.

  • Tut Wuri Handayani
    Seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang dipimpin agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggungjawab. Pemimpin yang tegas adalah pemimpin yang berhasil membentuk karakter anggotanya untuk menjadi sosok yang berani dan siap bertanggungjawab atas apa yang telah ia kerjakan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan jika semboyan yang diciptakan oleh Ki Hadjar Dewantara memberikan ajaran yang baik untuk kepemimpinan di sektor pendidikan. Tak hanya sekadar menjadi pemimpin yang memiliki hak kuasa tetapi juga menjadi pemimpin yang bermanfaat serta dapat membentuk karakter bagi para anggota yang dipimpin.

Referensi

Marliani, L., & Djadjuli, R. D. (n.d.). Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi MENAKAR TRILOGI KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA DI ERA GLOBALISASI.

Pemikiran, P., Hajar, K., Sri, D., Widodo, A., & Kusmanto, B. (n.d.). POLA KEPEMIMPINAN KI HADJAR DEWANTARA.


Penulis: Yusvi Maryam Uffa (Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?