Pameran Viral di Tiktok, Museum Vredeburg Tembus 2000an Pengunjung Tiap Weekend

administrators 29 Maret 2022 09:50:59 808


Pameran Temporer “Daulat dan Ikhtiar: Memaknai Serangan Umum 1 Maret 1949 Melalui Seni” yang selenggarakan oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta pada tanggal 1-30 Maret 2022 sukses mendongkrak kunjungan milenial ke museum. Pameran ini menghadirkan atmosfer sejarah yang dapat dirasakan dengan sentuhan yang artistik, instagrammable, serta ramah tiktokers. Setelah pameran ini sempat viral di aplikasi Tiktok, setiap weekend penjualan tiket selalu tembus diatas angka 2 ribu pengunjung. Bahkan pada Minggu (27/3/2022) tercatat penjualan tiket diangka 2443. Namun demikian, pameran ini tetap menegakkan protokol kesehatan ketat dengan mengenakan masker, menjaga jarak dan melakukan scan PeduliLindungi sebagai syarat masuk ke museum. 

Dalam pameran temporer kali ini Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berkolaborasi dengan Jurusan Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta. Pameran ini melibatkan 5 perupa muda asal Yogyakarta (2 diantaranya Kolektif) yang memiliki kebiasaan dalam berkarya dengan konsep pendekatan kritis. Menyajikan karya lukisan, patung, instalasi, video, dan seni virtual berdasarkan kreativitasnya dari riset lapangan serta kajian penelitian terkait “Serangan Umum 1 Maret 1949”. Pameran ini dikuratori oleh Mikke Susanto. 

Dalam Tur Kuratorialnya yang ditayangkan di Youtube dan Instagram Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Mikke Susanto menjelaskan terkait simbolisasi dari karya-karya yang ditampilkan oleh 5 perupa yang terdiri dari Lutse Lambert D. Morin; Dedi Sutriadi; Brian Kresnandi; Para seniman yang tergabung dalam Kelompok Tempa; serta Perupa yang tergabung dalam Broken Pitch. Lutse Lambert D. Morin menampilkan simbolisasi perjuangan fisik yang bersifat gerilya maupun yang langsung berhadapan dengan Belanda. Sedangkan Dedi Sutriadi menampilkan perjuangan Tentara Pelajar  (Kepemudaan), tentang bagaimana pelajar memainkan peranan penting dalam Serangan Umum 1 Maret. Simbolisasinya diwujudkan dengan tumpukan buku yang menjulang, yang dimaknai dengan respon pelajar pada masa itu dimana mereka rela meninggalkan bangku sekolah untuk dapat berperan aktif dalam perang fisik maupun peran-peran lainnya dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret.  

Sedangkan para seniman yang tergabung dalam Kelompok Tempa menampilkan peran perempuan dimasa itu, yang setidaknya memiliki 2 hal penting yakni penyediaan logistik untuk perang dan PMI. Peran perempuan ini dimanifestasikan kedalam bentuk memorabilia tentang peran mereka melalui karya instalasi yang dibangun dalam pameran ini menggunakan medium gerabah untuk membangun memori masa lalu. Peran perempuan ditangan para seniman  berubah menjadi satu monumen kreatif yang menjadikan pengunjung bisa melihat peran perempuan dari dulu hingga kini kemudian masuk ke dalam peristiwa.

   

Perupa Brian Kresnandi menyajikan panel yang berisi tentang peran petani yang memiliki jasa besar dimasa revolusi. Selain mengilustrasikannya dalam umbi ketela yang digantung pada pintu masuk pameran, sejumlah materi video dan audio pendukung ditampilkan dalam dinding panel yg luas. Sedangkan perupa yang tergabung dlm Broken Pitch merespon peran kepemudaan dengan menampilkan isu-isu yang jauh dari pergulatan perang sebagai arena kekerasan, dan menyajikan sisi lain yang rileks. Sperti ketika berbicara tentang perang, bagaimana kelucuan-kelucuan, senda gurau, dan bagaimana riuh rendahnya para pemuda yang merespon perang.

“Secara umum pameran ini memberikan dinamika tentang perang yang tidak hanya berbicara tentang perang/gencatan senjata namun juga melihat bagaimana situasi lain dalam berbagai peristiwa. Sehingga kita bisa melihat pameran ini sebagai suatu pameran yang unik dan memberikan suatu sensasi tersendiri shg kita melihat pameran ini sebagai suatu pameran yg unik n memberikan suatu sensasi tersendiri”, pungkas Mikke Susanto mengakhiri sesi Tur Kuratorialnya. 


Penulis: Lilik Purwanti (Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta)

  


facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?