Patah Kepala dan Patah Tangan, Koleksi Museum Terdampak Gempa 6,4SR

Sejumlah patung dari 8 dome/minirama Museum Benteng Vredeburg terdampak gempa 6,4 SR (30/6/2023). Meski tidak menimbulkan kerusakan serius, sebanyak 11 patung memerlukan pembenahan posisi dengan 2 patung harus melewati tahap konservasi terlebih dahulu karena ada bagian yang patah.

Gempa yang mengguncang pada Jum’at malam (30/6/2023 19:57 WIB) yang berpusat di Bantul dirasakan kencang oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Tentunya hal tersebut mampu menggugah kenangan peristiwa Mei 2006 silam yang merenggut banyak jiwa dan rusaknya ribuan bangunan. Saat ini tak hanya fisik bangunan warga yang harus dicek, tetapi fasilitas-fasilitas publik juga perlu dilakukan pengecekan.

“Terkait dengan gempa beberapa hari yang lalu, nanti kita cek kembali kondisi semua koleksi yang ada di storage dan yang ada di tata pameran, apakah ada koleksi yang terdampak? Dan semoga tetap aman, mengingat pentingnya arti koleksi sebagai jantung bagi sebuah museum.” Disampaikan oleh Kepala Unit Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, M. Rosyid Ridlo di sela-sela apel pagi Senin (3/7/2023).

Sesaat setelah apel Senin pagi, tim teknis pengelola Museum Benteng Vredeburg yang terbagi beberapa kelompok kecil menyisir seluruh Diorama dan storage dimana koleksi tersimpan atau dipamerkan. Dari 3 storage dan empat Diorama terdapat 8 dome/minirama dengan kondisi patung lilin yang terdampak gempa, sementara koleksi yang terdapat di storage relatif dalam kondisi aman.

Beberapa patung lilin yang harus dibenahi diantaranya dari dome no 26, 27 dan 28 dari Diorama 2; dome no 27, 32, 39, dan 41 dari Diorama 3 serta dome 54 dari Diorama 4. Dengan kondisi rata-rata patung jatuh tersungkur, tetapi ada 2 patung lilin yang mengalami patah kepala dari dome 28 dan patah tangan dari dome 41 sehingga harus dilakukan konservasi terlebih dahulu sebelum ditempatkan kembali ke posisi semula.