Kami ingin segera merdeka, Bung !

15 Agustus 1945

Sumber foto :koleksi museum benteng vredeburg yogyakarta 

Soekarno, Hatta, bersama Ahmad Subardjo pergi menemui Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk memastikan kebenaran siaran radio sekutu terkait penyerahan Jepang. Hatta kemudian mengusulkan agar Soekarno selaku ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera menggelar sidang keesokan harinya.

Sore harinya, Subadio Sastrosatomo dan Subianto mewakili golongan muda datang menemui Hatta untuk mengabarkan bahwa Jepang sudah menyerah. Mereka meminta agar Soekarno selaku pemimpin rakyat  segera menyatakan proklamasi melalui siaran radio ke seluruh dunia. Hatta menyampaikan untuk tetap menunggu hasil rapat PPKI esok hari karena berbagai pertimbangan. Namun kedua pemuda tersebut tetap bersikukuh dengan keyakinannya. Perdebatan pun tidak dapat terelakan.

Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada pukul 20.00 WIB. Rapat dipimpin oleh Chairul Saleh, beberapa diantaranya yang hadir antara lain Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subiantoro, Margono, Wikana, dan Alamsyah. Keputusan hasil rapat golongan muda disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Soekarno di kediamannya di Pegangsaan Timur pada pukul 22.00 WIB.

Wikana menuntut agar proklamasi segera dinyatakan oleh Soekarno pada esok hari. Ia juga menyatakan akan terjadi pertumpahan darah besok, jika keinginan itu tidak dilaksanakan.  Mendengar pernyataan itu Soekarno marah dan berkata “Inilah leher saya, seret saya ke pojok dan sudahi nyawa saya, tak usah tunggu besok. Saya tidak bisa melepaskan tanggung jawab saya sebagai Ketua PPKI. Karena itu akan saya tanyakan kepada wakil-wakil PPKI besok”. 

Peristiwa tersebut disaksiksan oleh golongan nasionalis tua seperti  Hatta, Dr. Buntaran Martoadmojo, Dr. Samsi, Mr. Ahmad Subardjo, dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Mereka menekankan pentingnya diadakan rapat PPKI lebih dahulu. Perundingan antara golongan muda dengan golongan tua pun tidak mencapai titik temu. Perwakilan  pemuda kemudian pulang untuk melaporkan kemudian mempersiapakan rapat selanjutnya.