“Dolan ing Museum Vredeburg” Lawak Edukatif di Program Angkringan TVRI

administrators 31 Mei 2022 10:55:12 1179

Menyasar segmen masyarakat yang senang dengan tayangan humor/komedi, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta hadir pada Talkshow Televisi  dalam Program Acara ‘Angkringan TVRI’ dengan mengusung tema ‘Dolan ing Museum Vredeburg”. Kegiatan dalam rangka menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional ini merupakan salah satu bentuk edukasi sekaligus publikasi program museum kepada masyarakat. Pada kesempatan kali ini Drs. Suharja (Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta) tampil bersama dengan Dr. Sumbo Tinarbuko (Dosen Prodi DKV ISI Yogyakarta), dan Isye Dewi (Founder Komunitas Volkschool). Syuting yang dilaksakan pada 13 Mei 2022  di Studio Satu, ditayangkan pada Minggu, 29 Mei 2022 pukul 17.00 di stasiun TVRI.


Bermain peran bersama dengan Rio Srundeng, Tejo, Elisa, Yu Sothil, dan kawan-kawan. lawakan khas Angkringan yang mayoritas menggunakan bahasa Jawa ini disajikan dengan alur cerita menarik dan tidak monoton. Dalam kesempatan tersebut Drs. Suharja menyampaikan bahwa museum terus berbenah sehingga ketika ‘dolan’ ke museum sudah tidak ada lagi kesan ‘angker’, ‘tidak terawat’, dan ‘kuno’ pada museum. Museum Benteng Vredeburg sebagai pusat kebudayaan, saat ini dari tampilan luarnya sudah terlihat cantik, dengan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, serta program-program museum diciptakan lebih variatif. Pelayanan kepada masyarakat juga semakin ditingkatkan, yang ditandai dengan tahun 2022 ini Museum Benteng Vredeburg menjadi salah satu satker (satuan kerja) yang diajukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapatkan predikat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani).


Sementara, Isye Dewi mengungkapkan bahwa Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sangat terbuka terhadap komunitas. Saat ini terdapat 25 komunitas yang bergabung dan secara kontinue berkegiatan di Museum, yang kemudian menamakan diri sebagai FOKUS (Forum Komunitas  Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta). 


Sedangkan Dr. Sumbo Tinarbuko mengungkapkan bahwa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menawarkan beberapa hal yang diantaranya bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa ke lapangan pekerjaan. Mahasiswa juga diharapkan bisa ‘ajur ajer’ terhadap permasalahan di lapangan. Pengalaman yang dilakukan olehnya dalam program MBKM ini adalah dengan menerjunkan mahasiswanya (mahasiswa Desain Komunikasi Visual ISI) ke beberapa museum di Indonesia untuk melakukan branding museum. Museum kemudian dikomunikasikan sebagai produk komunikasi dan menjadi ruang publik baru yang didalamnya terdapat sisi edukasi sekaligus entertain.   


Selain disiarkan di TVRI, acara juga dimeriahkan dengan banyaknya penonton yang berasal dari kalangan siswa SMA. Acara komedi dirasa menjadi media promosi yang tepat bagi museum karena keunikan program lawak “Angkringan” yang tidak hanya menyajikan sisi lawakan saja, namun juga selalu menyelipkan unsur-unsur edukasi bagi masyarakat.  

Penulis: Lilik Purwanti (Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta)

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?