Jenderal Soedirman: Semangat Perjuangan sampai Nafas Terakhir

administrators 08 November 2022 07:51:55 2000

Masuknya sekutu beserta NICA ke Ambarawa setelah keadaannya terancam di Magelang, juga dimaksudkan untuk memperkuat pasukan tentara Belanda yang melemah akibat Insiden Air yang terjadi pada 20 November 1945. Insiden Air menewaskan Letkol Isdiman, salah seorang kepercayaan Jenderal Soedirman. Gugurnya Letkol Isdiman membuat Jenderal Soedirman sangat terpukul, yang menyebabkan Soedirman memutuskan untuk ikut turun langsung ke pertempuran di Ambarawa. 

Hadirnya Jenderal Soedirman di tengah-tengah pasukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) membawa suasana baru yang mampu membangkitkan semangat untuk terus melawan sekutu. Koordinasi dan konsolidasi yang matang di bawah arahan Jenderal Soedirman membuahkan hasil yang baik. Pada tanggal 5 Desember 1945, lapangan terbang Kalibanteng yang tadinya diduduki sekutu telah berhasil direbut kembali. Melemahnya kekuatan sekutu dimanfaatkan oleh Soedirman untuk segera bertindak mempersiapkan Pertempuran Ambarawa. 

Kebijakan Jenderal Soedirman dalam memimpin dan mengatur strategi jalannya pertempuran sangat membantu bangsa Indonesia dalam menjaga kemerdekaan yang telah didapatkan. Jenderal Soedirman bukan hanya sosok panglima besar, namun juga seseorang dengan jiwa nasionalisme yang tinggi. Rasa tanggung jawab yang besar juga tertanam dalam diri Jenderal Soedirman, yang tetap ikut serta dalam medan perang tatkala ia sedang jatuh sakit. Jenderal Soedirman akan selamanya dikenal sebagai pahlawan yang berperan penting dalam jatuh bangunnya bangsa Indonesia pada masa revolusi. 


Amelia Fajar Putri (Magang Universitas Negeri Yogyakarta)




Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?