Vredeburg Terima Visitasi Aksesibilitas Penyandang Disabilitas dari Universitas Malaya

administrators 12 September 2024 15:32:07 315


Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Selasa (10/9/2024) mendapatkan kunjungan ‘Visitasi Museum dan Pengamatan Aksesibilitas Penyandang Disabilitas di Museum’ oleh peneliti, Nevine Rafa Kusuma, kandidat doktor dari Universitas Malaya dengan didampingi Dr. Mastura Adam dari Universitas Malaya, serta para pengamat yang merupakan kalangan disabilitas. Kunjungan tersebut diterima di Ruang VIP oleh Penanggung Jawab Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlo dengan didampingi oleh Muri Kurniawati, Pamong Budaya Ahli Muda Museum Benteng Vredeburg.

Dalam sambutannya, Rosyid mengungkapkan terimakasih kepada Peneliti, Nevine Rafa Kusuma, serta Dr. Mastura Adam yang telah menjadikan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai sumber penelitian. Sebagai museum dengan berbagai varian segmen pengunjung, tentunya harus memiliki strategi dan empati dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung khususnya para disabilitas.

 

“Penelitian ini sangat sinkron dengan kondisi museum saat ini yang sedang bergerak menuju predikat sangat aksesibel bagi kelompok rentan (lansia, disabilitas, anak-anak, ibu hamil dan menyusui). Silahkan menyaksikan sajian tata pameran serta sarana dan prasarana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta”, ungkap Rosyid.  

 

Sementara peneliti, Nevine Rafa Kusuma mengungkapkan terimakasih atas penerimaan yang diberikan oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta kepada tim untuk melakukan pengamatan lapangan dan pengumpulan data dukung penelitian. Ia juga menyampaikan terima kasih karena sehari sebelum kunjungan tersebut, tim dari Museum Benteng Vredeburg, telah berkenan hadir dalam FGD bertajuk ‘Developing an Inclusive Museum Framework in Indonesia’ yang bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pengembangan museum yang ramah bagi semua kalangan, terutama kaum disabilitas. FGD tersebut, dilanjutkan pengamatan di lapangan oleh para pengamat yang merupakan kalangan disabilitas dengan kategori netra, tuli, low vision, little people, cacat fisik dan pengguna kursi roda yang akan melakukan penilaian terhadap akses yang ada di museum bagi kalangan disabilitas.

 

“Tentunya mereka (kalangan disabilitas) memerlukan akses yang berbeda dengan pengunjung pada umumnya. Untuk itu ijinkan kami untuk melakukan pengamatan dan pengumpulan data dukung penelitian”, papar Nevine.

 

Dalam kesempatan tersebut Muri Kurniawati yang juga merupakan Ketua Tim Pelayanan Ramah Kelompok Rentan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyampaikan terkait penyelengaraan sarana prasarana dan program mengacu pada Standar Pelayanan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Merdeka Melayani (mudah, efektif, ramah, disiplin, efisien, kolaboratif, akuntabel) dalam melayani. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dalam perencanaan dan penyelenggaraan program kegiatan juga melibatkan kelompok rentan (disabilitas) agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga terwujudlah akses fisik dan akses informasi/komunikasi serta akses akomodasi yang layak.

 


“Serta yang tidak kalah penting adalah adanya etika SDM Museum terhadap pengunjung khususnya dalam melayani kelompok rentan. Selain itu guna meningkatkan kompetensi petugas museum, maka secara periodik dilakukan pelatihan-pelatihan terkait pelayanan terhadap kelompok rentan”, papar Muri.

Acara dilanjutkan dengan pengamatan yang dilakukan cukup detail, sehingga diperoleh data-data yang akurat dan akuntabel, sehingga bermanfaat bagi peneliti, maupun Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

 

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?