Piknik Koperasi Sejahtera Museum Vredeburg, Ajang Refreshing Sekaligus Munculkan Inovasi

administrators 29 Januari 2023 06:21:03 1291

Dalam rangka penyegaran semangat menyambut tahun baru, Koperasi ‘Sejahtera’ Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Minggu (8/1/2023) menyelenggarakan kegiatan piknik ke Semarang dengan tujuan wisata ke Lawangsewu dan Saloka. Piknik kali ini tidak saja diikuti oleh anggota koperasi Sejahtera beserta keluarga (pasangan dan dua anak), namun juga mengikutsertakan non anggota koperasi ‘Sejahtera’ yang terdiri dari honorer dan cleaning service Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. 

Sejumlah 172 peserta piknik ini menuju ke Semarang dengan empat armada bus. Dengan titik kumpul di Museum Perjuangan, Brontokusuman peserta piknik berangkat pada pukul 07.00, dan kembali sampai Yogyakarta pada pukul 22.00. Sementara Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta pada hari itu tetep dibuka bagi pengunjung dengan beberapa karyawan seperti petugas tiket, edukator, serta security tetap bertugas sebagaimana biasanya.  

Refreshing sekaligus Memunculkan Inovasi

F. Hendy Irawan, Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, dalam kesempatan apel pagi Senin (9/1/2023) menyampaikan bahwa piknik merupakan satu sarana untuk refreshing bagi pekerja kantoran. Refreshing penting dilakukan untuk melepaskan kepenatan bekerja. 

Hendy mengibaratkan otak seperti komputer yang jika kita membuka banyak situs maupun program secara bersamaan, maka kerja komputer akan melambat. Demikian juga dengan otak manusia, meskipun kecanggihannya melebihi komputer, namun jika dipakai untuk berpikir keras secara terus menerus, maka akan melambat juga kerja otak. 

Selain sebagai ajang refreshing, piknik diharapkan menjadi ajang untuk memunculkan inovasi. Terlebih bahwa Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta saat ini telah menyandang status baru sebagai museum BLU (Badan Layanan Umum), maka akan semakin banyak tantangan yang akan dihadapi kedepannya. 

“Salah satu cara untuk menjawab tantangan itu adalah melalui inovasi. Metode inovasi yang begitu populer di dunia bisnis dan industri kreatif di Indonesia yakni metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Senada dengan konsep 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara. Metode tersebut dipakai agar inovasi yang dilakukan lebih maksimal”, papar Hendi. 

Selain Metode Inovasi, penting juga untuk menerapkan strategi inovasi. Dalam hal ini Hendi mengutip strategi inovasi ala Tung Dasem Waringin, diantaranya dengan memanfaatkan teknologi; menciptakan produk yang unik, meningkatkan pelayanan, serta meningkatkan skill SDM. 

“Pertanyaan berikutnya, mampukah kita menerapkan metode dan strategi inovasi tersebut? Jangan pesimis, kita pasti mampu karena manusia memiliki tiga kekuatan utama yang menentukan segala tindakannya, yaitu kekuatan Cipta Rasa dan Karsa. Ketika kita bisa memadukan dan menyeimbangkan kekuatan tersebut, maka anakan memumculkan suatu karya inovasi yang segar, kreatif, unik, dan berdaya saing”, pungkas Hendi mengakhiri sesi apel pagi. 

Penulis: Lilik Purwanti (Pamong Budaya Ahli Pertama Unit Utama Museum dan Cagar Budaya)

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?