Peralatan Minum : Menilik Kilas Balik Sejarah ‘Wiralelana’ Pangsar Jenderal Soedierman

administrators 27 Desember 2023 09:12:11 394

Salah satu koleksi yang tersimpan di Museum Perjuangan Yogyakarta adalah Peralatan Minum (Drinking Set) Pangsar Jenderal Soedirman. Koleksi tersebut merupakan saksi sejarah perjuangan Pangsar Jenderal Soedirman dalam bergerilya atau biasa dikenal sebagai “Wiralelana”. Peralatan minum tersebut digunakan oleh Pangsar Jenderal Soedirman ketika beristirahat di Rumah Bapak Bajuri Gunung Kidul pada 8 Juli 1949. 


Pangsar Jenderal Soedirman tetap melakukan perlawanan dan memilih meninggalkan kota Yogyakarta walaupun dalam keadaan sakit. 19 Desember 1948 Belanda berhasil menduduki kota Yogyakarta dan berhasil menawan para pemimpin RI, maka dari itu Pangsar Jenderal Soedirman meninggalkan Bintaran menuju Kadipaten pada pukul 11.30 setelah membakar semua dokumen di kediamannya. Sejak saat itu Wiralelana dimulai, Pangsar Jenderal Soedirman diikuti oleh anak buahnya bergerilya semakin jauh meninggalkan kota Yogyakarta hingga berakhir di sebuah desa yang cukup aman yaitu Desa Pakis, Pacitan. Setelah mendiami tempat tersebut cukup lama, Pangsar Jenderal Soedirman kembali ke Yogyakarta pada peristiwa yang disebut “Peristiwa Yogya Kembali” yaitu peristiwa tentara Belanda ditarik mundur dari Yogyakarta pada 29 Juni 1949. 


Setelah peristiwa Yogya Kembali, 6 Juli 1949 Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Drs. M. Hatta telah tiba di Maguwo dari pengasingannya dan hanya Pangsar Jenderal Soedirman yang belum tiba. Maka dari itu Letkol Soeharto atas perintah Sri Sultan Hamengku Buwono IX menuju markas gerilya Pangsar Jenderal Soedirman untuk meyakinkan beliau mau memasuki Yogyakarta. Hingga pada 7 Juli 1949 Pangsar Jenderal Soedirman berangkat menuju Yogyakarta dan sempat singgah di Rumah Ibu Bajuri Ponjong, Gunung Kidul dan dijamu oleh meja kursi dan peralatan minum milih Ibu Harjo. Setelah sampai di Yogyakarta Pangsar Jenderal Soedirman langsung menuju Gedung Agung dan bertemu Presiden dan Wakil Presiden untuk memberikan laporan kemudian Pangsar Jenderal Soedirman menuju Alun-alun Utara untuk menerima devile penyambutan yang pada waktu itu berlangsung parade kebesaran pasukan TNI dan barisan pejuang lainnya. 


Penulis: Nurul Laeli (Mahasiswa Magang UNY)


Sumber : 


Chusbiantoro, Jauhari dan V. Agus Sulistya. (2020). Buku Panduan Museum Perjuangan Yogyakarta. Yogyakarta: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.



Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?