Mengenal Tokoh Kongres Perempuan Ny.Sukonto Sebagai Penggerak Wanita Indonesia Keluar dari Zaman Kegelapan

administrators 12 Desember 2023 10:59:10 3906

Ny. Sukonto semasa kecil memiliki nama Siti Aminah. Lahir di Klegen, Temanggung, Jawa Tengah pada 5 Agustus 1989. Semasa kecil Ny. Sukonto tidak mengikuti pendidikan di sekolah. Hal ini karena kala itu umumnya masyarakat berpendapat bahwa anak perempuan cukup diberi pendidikan di rumah saja seperti mengaji, sembahyang, membaca Al-Qur’an dan juga baca tulis huruf Jawa. Ny. Sukonto mulai bisa menguasai baca tulis ketika ia menikah dengan Sukonto yang bekerja sebagai seorang dokter. Kemahirannya ini berkat dukungan dari suaminya serta kemauannya sendiri untuk bisa menuju perubahan.

Ketika Ny. Sukonto menetap di Yogyakarta, Ny Sukanto bergabung ke organisasi yang bernama Wanita Utomo. Organisasi ini didirikan oleh ibu-ibu rumah tangga yang hanya berkecimpung dalam urusan kesejahteraan wanita dan sosial. Berkat keaktifannya dalam mengikuti kegiatan Wanito Utomo serta lancar berbicara, ia terpilih sebagai pimpinan organisasi Wanita Utomo yang membuatnya semakin bekerja keras untuk meningkatkan derajat kaum perempuan.

Penyelenggaraan Kongres Perempuan diadakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Dalem Joyodipuran Yogyakarta. Dalam pidatonya, Ny. Sukonto berkata bahwa sudah saatnya kepentingan kaum putri zaman kegelapan harus diangkat. Kaum istri hendaklah jangan hanya dianggap baik pada saat di dapur saja, tetapi juga memumpuni untuk melakukan baca tulis. Faktor pelaksanaan Kongres Perempuan ini dikarenakan keinginan para tokoh pergerakan perempuan untuk memperjuangkan kedudukan perempuan dalam bidang pendidikan, sosial dan kebudayaan.

Adapun permasalahan yang dibahas pada saat Kongres Perempuan Indonesia 1 yaitu, mulai dari pendidikan perempuan, nasib anak yatim piatu dan janda, sampai perkawinan anak dan perkawinan paksa yang marak terjadi. Sambutan dari Ny. Sukonto pada Kongres Perempuan yang ia pimpin telah berhasil sehingga menjadikan hal ini karya besar yang penuh nilai historis dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dan peristiwa bersejarah ini diperingati sebagai Hari Ibu.

Sebagai bentuk penghargaan dan untuk mengenang jasa Ny. Sukonto. Museum Vredeburg Yogyakarta memiliki patung dada visual dari Ny. Sukonto yang tergabung dengan patung dada milik Ny. Suyatin Kartowijono dan Ny. Hajar Dewantara. Tiga patung yang menjadi satu ini dipajang di ruang Diorama 1 beserta minirama yang menggambarkan peristiwa pada saat Kongres Perempuan Indonesia 1 berlangsung. 


Referensi:

Mabruri Pudyas Salim. (2022). Sejarah Kongres Perempuan Indonesia dan Asal Mula Hari Ibu Nasional. Https://Www.Liputan6.Com/Hot/Read/5159107/Sejarah-Kongres-Perempuan-Indonesia-Dan-Asal-Mula-Hari-Ibu-Nasional?Page=4.

Oepdikbud Tidak diperdagangkan, M., Sri Sutjiatiningsih Ohorella Ernayanti Suhatno Penyunting, S. G., & Sutjiatiningsih, S. (1991). BIOG RAFI TOKOH KONGRES PEREMPUAN INDONESIA PERTAMA.


facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?