Vredeburg in Frame Tampilkan Kolaborasi Siswa dan Guru

administrators 20 Juni 2022 09:05:29 720


Vredeburg in Frame, Sabtu (18/6/2022) kembali hadir dengan mengusung tema ‘Love in Collaboration’ bersama SLB Negeri 1 Bantul. Apabila dalam Vredeburg in Frame sebelumnya hanya menampilkan para siswa saja, maka sebagaimana tema yang diusung, pada kesempatan kali ini menghadirkan kolaborasi penampilan siswa dan guru dari SLB Negeri 1 Bantul. Beragam sajian menarik ditampilkan mulai dari menyanyi,  menari, K-Pop Dance, Aksi Silat, serta fashion show. Acara yang dipandu oleh Ayu Maun Nadhifah (Duta Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta) dan Adi Guzali (Duta Museum Perjuangan Yogyakarta) ini selain dapat disaksikan secara langsung di halaman Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, juga dapat disaksikan secara live dikanal Youtube Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. 

Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Drs. Suharja dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta membuka diri untuk berkolaborasi dan bersinergi terhadap seluruh komunitas dan masyarakat serta sekolah mulai dari tingkatan PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, tak terkeculi juga bagi siswa SLB. Sarana dan prasarana juga telah disiapkan sedemikian rupa bagi segenap pemangku kepentingan.

“Bagi ABK beberapa fasilitas kita sediakan, seperti kursi roda dan akses yang mempermudah ABK masuk ke ruang-ruang pameran. Dari tahun ke tahun akan semakin kami tingkatkan sarana dan prasarana yang ada sehingga layanan museum semakin ramah terhadap ABK. Karena ABK punya hak yang sama untuk mengakses informasi dan layanan museum”, papar Kepala Museum. 

Sementara Kepala SLB Negeri 1 Bantul, Krisdi Sujatwanto, S.Pd., mengucapkan terima kasih kepada Museum Benteng Vredeburg atas kesempatan yang diberikan bagi para siswa untuk dapat berkreasi dan mengekspresikan kemampuannya. Adapun kerjasama antara Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dengan SLB Negeri 1 Bantul telah berlangsung sejak tahun 2018 dalam berbagai bentuk kegiatan seperti saat Masa Orientasi Siswa (MOS) dengan menjadikan museum sebagai wahana pembelajaran  bagi siswa baru; tampil di vredeburg dalam rangka hari batik dan hari keluarga; berpartisipasi dalam kegiatan Museum Masuk Desa, serta beberapa kali tampil dalam Vredeburg in Frame. 

Dalam acara Vredeburg in Frame ini selain menampilkan sajian hiburan, juga menyajikan sesi edukasi bersama guru dari SLB Negeri 1 Bantul. Dalam sesi belajar yang dipandu oleh Ibu Elwis Latifah dan Ibu Mita Apriani ini dijelaskan bahwa siswa tuna rungu dapat berkomunikasi dengan siswa tuna netra. Diperagakan bagaimana Anak tuna rungu berisyarat, kemudian anak tuna netra meraba bentuk isyarat tangannya.

Selain itu, Ibu Mita Apriani juga membagikan tips bagaimana berkomunikasi dengan anak autis, yakni dengan menyebut nama mereka secara langsung, kemudian gunakan bahasa yang singkat. Adapun anak autis dicirikan dengan tiga hal, yakni mempunyai perilaku yang kaku dan berulang; mempunyai gangguan dalam berkomunikasi; dan gangguan dalam berinteraksi sosial karena mereka seperti mempunyai dunianya sendiri. 

Penulis: Lilik Purwanti (Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta)

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?