Pembinaan Pegawai Jelang Ramadhan Rosyid: Kekuatan Berasal dari Saling Menguatkan Satu Sama Lain

Jelang bulan suci Ramadan, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menggelar acara pembinaan pegawai pada Jumat, 28 Februari 2025. Kegiatan ini diisi dengan pengarahan dari Penanggung jawab Museum Benteng Vredeburg, dan tausiyah oleh KH. Zainudin serta penyerahan Surat Keputusan (SK) Pensiun kepada Gunawan Haji, edukator museum. Acara yang berlangsung penuh hikmat ini dihadiri oleh seluruh pegawai museum.

Acara diawali dengan sambutan dari Rosyid Ridlo selaku penanggung jawab Museum Benteng Vredeburg. Dalam arahannya, beliau menyampaikan pentingnya menyambut Ramadan dengan hati yang penuh kebahagiaan. Beliau mengenang beberapa program televisi dari tahun 1990-an hingga 2000-an yang memiliki pesan moral tentang kebersamaan dan kekuatan keluarga.

“Kedatangan Ramadan harus kita sambut dengan rasa bahagia. Saya ingat di tahun 90-an ada suatu program televisi yang mengajarkan bahwa kekuatan berasal dari saling menguatkan satu sama lain. Kita adalah keluarga yang selama hidup harus menjalin cinta kasih dan sayang. Kemudian, ada sinetron Keluarga Cemara yang mengingatkan bahwa tujuan hidup ini adalah keluarga. Di akhir tahun 2000-an, ada program Keluarga Ceria yang juga membawa makna luar biasa. Maka dari itu, dalam menyambut bulan Ramadan, kita harus saling memaafkan dan mendoakan agar dapat memasuki bulan suci dengan hati yang bersih,” ujar Pak Rosyid.

Dalam tausiyahnya, KH. Zainudin menyampaikan pesan bertajuk Raihlah Lima Sebelum Datangnya Lima. Beliau mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sebelum datang masa yang lebih sulit. Tausiyah ini juga menekankan persiapan diri dalam menyambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih dan sikap yang lebih baik. Lima hal yang disampaikan dalam tausiyah tersebut antara lain:

1. Masa muda sebelum masa tua – Masa muda harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebelum memasuki usia senja. Beliau mengajak para pegawai untuk tetap bekerja dengan penuh semangat selama masih memiliki kesempatan.
2. Masa sempat sebelum masa sempit – Setiap kesempatan harus digunakan secara maksimal. Waktu yang diberikan oleh Allah begitu singkat, sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk dengan saling memaafkan sebelum bulan Ramadan tiba.
3. Masa sehat sebelum masa sakit – Kesehatan merupakan nikmat yang harus disyukuri dan dijaga sebelum datangnya sakit, agar dapat menjalani ibadah di bulan Ramadan dengan lebih baik.
4. Masa kaya sebelum masa miskin – Kelebihan rezeki hendaknya digunakan untuk kebaikan, termasuk dalam berbagi kepada sesama di bulan Ramadan, sebelum mengalami kesulitan ekonomi.
5. Masa hidup sebelum kematian – Selama masih diberi kehidupan, manusia harus berbuat baik, meningkatkan ibadah, dan mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah mati.

Acara pembinaan ini juga menjadi momen perpisahan bagi Gunawan Haji yang memasuki masa pensiun. Dalam sambutan perpisahannya, beliau mengungkapkan rasa syukur dan haru atas perjalanan panjangnya di Museum Benteng Vredeburg.

“Pada 1 Maret 2025, saya resmi mengakhiri masa kerja saya di museum ini. Setiap awal pasti ada akhir, setiap pembuka pasti ada penutup. Museum Benteng Vredeburg telah menjadi rumah kedua bagi saya, dan bekerja di sini merupakan sebuah kenikmatan. Kami bekerja sebagai satu tim, tentu dalam perjalanan ada hal yang kurang berkenan. Oleh karena itu, saya memohon maaf setulus-tulusnya, lahir dan batin, kepada seluruh rekan kerja,” ungkap Gunawan.

Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan para pegawai Museum Benteng Vredeburg semakin termotivasi dalam menjalankan tugas mereka serta dapat mengamalkan pesan yang disampaikan dalam tausiyah KH. Zainudin. Selain itu, momen perpisahan ini menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan, persiapan diri menghadapi Ramadan, dan rasa syukur dalam setiap langkah kehidupan.

Penulis: Aldinta Batrisyia Wasima (Ilmu Komunikasi, Universitas Brawijaya)

Editor : Winarni & Lilik Purwanti