Lansia Wreda Mukti Merasa Terlayani dalam Program Jebol Keran

Museum Benteng Vredeburg kembali melaksanakan Jebol Keran (Jemput Bola Kelompok Rentan) pada Selasa (23/9/2025). Kegiatan ini diikuti oleh Komunitas Wredha Mukti RT.28, RW.09, Rejowinangun. Total terdapat 37 peserta yang mengikuti program Jebol Keran.

Penjemputan dimulai pukul 08.00 WIB di balai RW 09 Rejowinangun, tepatnya di Jalan Arumanis 1, Rejowinangun, Kotagede. Sesampainya di museum, kelompok lansia diarahkan menaiki buggy car menuju selasar diorama. Safinatul Jannah dan Rofiq Wahyuda, tim edukator, memandu peserta Jebol Keran dengan didampingi oleh Andi Arif Adi Mulya, selaku koordinator program Jebol Keran.

Ibu Suwarni (68 tahun), salah satu peserta Jebol Keran sekaligus inisiator perjalanan Komunitas Kelompok Wredha Mukti, mengemukakan kesannya. Menurutnya, Program Jebol Keran sangat bagus karena memberi kesempatan bagi para lansia yang belum pernah berkunjung ke Vredeburg.

“Teman-teman kami antusias karena mereka tidak tahu kalau di dalam museum ternyata memiliki pemandu yang sangat bagus, sehingga lansia merasa terlayani. Lansia tidak merasa khawatir kalau terjatuh atau terpeleset”, ungkapnya.

Ia juga berharap Vredeburg terus mempertahankan kegiatan ini, dan semakin meningkatkan layanan serta viariasi koleksinya sehingga dapat membangkitkan memori para lansia yang dulu ikut berjuang.

Sembari mendengarkan penjelasan pemandu terkait koleksi-koleksi yang ada, peserta juga bernostalgia terhadap benda koleksi perjuangan yang familiar digunakan pada masa lalu seperti alat masak, tempat minum Jenderal Soedirman, dan bangku sekolah tahun 1949. Koleksi-koleksi ini, menurut Ibu Suwarni, akan membangkitkan semangat generasi zaman sekarang agar perjuangan-perjuangan para pahlawan itu tetap berjalan secara berkesinambungan.

Peserta menghabiskan waktu satu setengah jam untuk berkeliling dari diorama satu hingga diorama empat. Bukan hanya mengaku tidak lelah, peserta Jebol Keran justru mengaku senang karena bisa berkunjung ke museum. Beberapa di antaranya sudah berencana untuk kembali lagi mengunjungi museum bersama sanak keluarga. 

Penulis : Dieny Permata Ainy

Editor : Lilik Purwanti