Erwin Dj: Pahlawan Milenial, Relakan Sebagian Kecil Kenyamanannya Demi Kenyamanan Banyak Orang

administrators 06 November 2022 15:30:15 646


Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada bulan November, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Sabtu (5/11/2022) menghadirkan Vrededeburg Podcast dengan mengusung tema ‘Pahlawan Milenial’. Hadir sebagai bintang tamu, Muhammad Yuanda Zara, M.A., Ph. D., (Dosen Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta), dan Erwin Dj (Founder Malam Museum). Didaulat sebagai Host, Adi Guzali, Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Perjuangan Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, host memantik diskusi terkait peristiwa hotel Yamato di Surabaya yang kemudian menjadi latar belakang penetapan Hari Pahlawan 10 November. Yuanda Zara menyampaikan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia belum selesai setelah 17 Agustus 1945. Keinginan Belanda untuk kembali menjajah Indonesia, memaksa para pemuda untuk mengangkat senjatanya di banyak daerah. Dari banyak daerah di Indonesia, Surabaya menjadi kota yang paling bergolak. Datangnya Inggris dengan dibonceng tentara Belanda NICA, membuat perlawanan pemuda semakin berkobar. Situasi pergolakan yang panjang selama bulan November 1945, mendasari ditetapkannya tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional pada tahun 1946. 

Lebih lanjut Yuanda Zara mengungkapkan bahwa pada masa pemerintahan Soekarno, peringatan Hari Pahlawan ini selalu diusahakan dilaksanakan secara besar-besaran. Salah satu peringatan terbesar adalah pada tahun 1959 yang diadakan di Alun-Alun Utara Yogyakarta. Saat itu Presiden Soekarno berpidato yang mensarikan tentang sejarah perjuangan bangsa kedalam Trilogi Semangat yang meliputi: Peristiwa Sumpah Pemuda yang mendasari semangat sebagai sebuah bangsa; Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan sebagai suatu bentuk kemauan untuk merdeka; dan Peristiwa 10 November 1945 sebagai bentuk tindakan nyata untuk mewujudkan kemerdekaan yang tidak saja dilakukan oleh arek-arek Suroboyo namun juga para pemuda dari luar Surabaya. Hal ini terlihat jelas dari nisan-nisan para pejuang yang gugur pada pertempuran Surabaya ini berasal dari berbagai daerah, yang semua itu menunjukkan partisipasi dan persatuan dari berbagai suku bangsa yang berbeda pada pertempuran di Surabaya. 

“Bagi Soekarno, peringatan hari pahlawan berada dalam konteks Trilogi ini. Jadi untuk mengingat kembali bahwa akarnya itu dari masa Sumpah Pemuda, kemudian Proklamasi, hingga Hari Pahlawan, agar bangsa Indonesia bisa terus mengingat proses-proses lahirnya rasa kebangsaan. Pasca Revolusi, Peringatan Hari Pahlawan menjadi penting untuk terus diperingati guna mengingatkan generasi bangsa untuk terus memberikan kontribusi bagi bangsa dan negaranya agar tidak hanya merdeka, namun juga makmur dan sejahtera”, papar Yuanda Zara. 

Sementara Erwin Dj mengungkapkan bahwa semangat perjuangan pemuda Indonesia sudah terpatri sejak proklamasi kemerdekaan. Peristiwa Hotel Yamato adalah manifestasi semangat perjuangan pemuda yang tidak ingin bangsa asing kembali datang ke Indonesia. Oleh sebab itu menurut Erwin, Hari Pahlawan menjadi penting untuk diperingati setiap tahunnya mengingat generasi milenial mudah terdistraksi dengan fenomena. Maka, untuk terus mengingatkan tentang sejarah perjuangan bangsa, harus sering diingatkan dengan peringatan-peringatan.

Lebih lanjut Erwin mengungkapkan definisi pahlawan baginya adalah orang yang merelakan sebagian kecil kenyamanannya untuk kenyamanan banyak orang. Oleh karenanya Erwin mengajak generasi muda untuk bangun dan melakukan hal-hal yang positif dengan meningkatkan skill yang tidak didapat dari bangku perkuliahan, seperti skill leadership, berpikir kritis, dll. Ia pun mengajak para millennial untuk bergabung dalam komunitas agar kontribusi yang hendak diberikan kepada banyak orang dapat lebih mudah direalisasikan. 

                                     

Penulis: Lilik Purwanti (Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta)
facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?