MMS 2019 Pamerkan Ijazah (Berbahasa Belanda) Milik dr. Soetomo 1909

administrators 30 Oktober 2019 17:16:57 1237


Yogyakarta, Museum Masuk Sekolah merupakan salah satu strategi untuk semakin mendekatkan museum dengan pelajar dan guru, sekaligus menyosialisasikan keberadaan museum sebagai pusat wisata budaya yang bernuansa edutainment.

Saat ini, belum banyak masyarakat yang menjadikan museum sebagai pilihan wisata edukasi. Padahal koleksi museum menyimpan sejarah dan budaya masa lalu yang diperuntukkan bagi generasi mendatang sebagai pembelajaran. Sebagai museum khusus sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta melalui koleksi-koleksinya berkewajiban untuk turut melestarikan dan menginformasikan nilai-nilai sejarah perjuangan kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

        



Dalam menginformasikan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, museum mengemasnya dengan nuansa edutainment, sehingga belajar di museum akan terasa menyenangkan. Melalui kegiatan Museum Masuk Sekolah 2019, serangkaian kegiatan dikemas menyemarakkan kegiatan yang bertajuk "Museum sebagai Pusat Wisata Budaya yang Bernuansa Edutainment". Museum Masuk Sekolah (MMS) berlangsung dari tanggal 29-31 Oktober 2019 di SMAN 1 Kalasan Sleman.

 

Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman Priya Santoso pada Selasa (29/10/2019) didampingi Suharja selaku Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Dalam sambutannya Suharja menyampaikan “ Generasi muda merupakan generasi penerus yang potensial untuk mewarisi nilai-nilai luhur budaya bangsa yang kemudian meneruskannya kepada generasi muda lain.”

 

“Kami berharap dengan terselenggaranya kegiatan MMS ini akan mempunyai makna dan nilai tambah bagi pembentukan jatidiri pada anak-anak dan generasi muda semua” lanjutnya.

 

Serangkaian kegiatan pendukung MMS 2019 berupa Seminar dan diskusi, Pameran museum, Lomba vocal grup dengan lagu-lagu Perjuangan dan Kunjungan tempat-tempat bersejarah. Mewarnai pameran, koleksi sepeda onthel dengan sejarah pernah digunakan oleh tentara rakyat saat bergerilya turut dipamerkan, mesin ketik merk Royal milik PB Kedaulatan Rakyat yang bersejarah dalam pembuatan surat kabar pada masa perang kemerdekaan juga dapat dilihat oleh pengunjung pameran pendukung Museum Masuk Sekolah 2019.

 

Dokumen dalam bahasa Belanda milik dr. Soetomo berupa ijazah pendidikan kursus kedokteran pada tahun 1908-1909 juga melengkapi tata pameran. Koleksi dokumen tersebut merupakan masterpiece Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, harapannya pengunjung pameran (dalam hal ini pelajar TK-SMA) mampu menggugah semangat patriotismenya dan berkesempatan menggali informasi peran dr. Soetomo dalam kemerdekaan Republik Indonesia.

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?