80 Anggota World Federation of the Deaf Kunjungi Benteng Vredeburg

Sebanyak 80 anggota Organisasi Tunarungu Sedunia / World Federation of the Deaf (WFD) dari berbagai negara Asia mengunjungi Museum Benteng Vredeburg pada hari Senin (12/8/2024). Terdapat 2 orang perwakilan dari masing-masing negara yang ikut serta dalam kunjungan tersebut. Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan budaya Indonesia dan membandingkan peristiwa yang ada pada negara masing-masing peserta komunitas tunarungu dunia.

Para peserta WFD dibagi menjadi dua kelompok besar yang berisi 40 orang di setiap kelompoknya. Untuk mengikuti tur, masing-masing kelompok didampingi oleh edukator/pemandu dari Museum Benteng Vredeburg yang bertugas untuk memberikan penjelasan mengenai sejarah bangunan, peristiwa-peristiwa penting yang terjadi, serta koleksi-koleksi yang dipamerkan di setiap diorama.

“Kami menjelaskan mengenai sejarah dan beberapa koleksi yang ada pada diorama Museum Benteng Vredeburg. Kami dibantu Juru Bahasa Isyarat dalam pemanduan ini”, ungkap Ramadya Astaloka dan Fajar Astana Prima, Edukator Museum Benteng Vredeburg.

Kunjungan WFD ini makin meneguhkan komitmen Museum Benteng Vredeburg untuk menjadikan museum sebagai ruang interaksi budaya yang inklusif serta mudah diakses untuk semua kalangan. Dengan menyediakan fasilitas dan program yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung dari berbagai latar belakang, museum berupaya untuk menjembatani kesenjangan dan memperkaya pengalaman belajar bagi semua orang. Terbaru, Museum Benteng Vredeburg meluncurkan layanan Jebol Keran (Jemput Bola bagi Kelompok Rentan) yang meliputi layanan antar jemput dari/ke Museum Benteng Vredeburg, Tiket Masuk Gratis ke Museum Benteng Vredeburg; serta layanan Pemanduan Gratis di Museum Benteng Vredeburg. Adapun kelompok rentan ini diantaranya lansia, fakir miskin, wanita hamil, serta penyandang disabilitas.

Penulis : Ilmining Mandiri

Editor : Lilik Purwanti