Vredeburg Selenggarakan Pembinaan Pegawai, Pacu ASN Berkinerja Tinggi dan Berikan Pelayanan Publik Berkualitas

administrators 03 Desember 2021 14:30:56 582


Museum Benteng Vredeburg, Rabu, (1/12/2021) menyelenggarakan Pembinaan Pegawai sekaligus Penyerahan SK Pensiun Bapak Parwoto. Tercatat, Bapak Parwoto telah mengabdikan hidupnya selama 30 tahun 6 bulan di Museum Benteng Vredeburg dan terakhir duduk di Jabatan Registrar. Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan juga penyerahan Satyalancana Karya Satya 10 tahun pengabdian kepada Evi Novita, SS. MA., Mahtisa Iswari, SS., dan Jauhari Chusbiantoro, SS. MA.

Dalam pembinaan pegawai tersebut, Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Drs. Suharja menyampaikan bahwa pencanangan Zona Integritas di unit kerja sebagai bagian dari strategi percepatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Kebijakan Reformasi Birokrasi ini berdasarkan Peraturan Presiden No.81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi tahun 2010-2025. Secara bertahap terjadi transformasi birokrasi semenjak tahun 2010 dari Rule Based Bureaucracy, menjadi Performance Based Bureaucracy, kemudian bertransformasi lagi menjadi Dynamic Governance hingga diharapkan terwujudnya visi birokrasi menjadi Birokrasi Kelas Dunia. 

Maka untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas birokrasi dilaksanakan reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simpel dan semakin lincah. Selain itu penggunaan anggaran haruslah fokus dan tepat sasaran, sehingga setiap rupiah yang keluar dapat dinikmati layanannya dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 

Oleh karenanya hakekat dari pembangunan Zona Integritas (WBK & WBBM) merupakan miniatur implementasi reformasi birokrasi di unit kerja, dan bertujuan untuk membangun program Reformasi Birokrasi sehingga mampu mengembangkan budaya kerja birokrasi yang anti korupsi, berkinerja tinggi, dan memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Selain itu juga untuk membangun percontohan pada tingkat unit kerja pada instansi pemerintah sebagai unit menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. 

Lebih lanjut Drs. Suharja menegaskan bahwa Reformasi Birokrasi ini secara bertahap diharapkan terjadi perubahan mind set dan culture set. Dari ‘dilayani’ menjadi budaya ‘melayani’; dari ‘orientasi proses’ menuju ‘orientasi hasil’; dari kebiasaan ‘menunggu’ menjadi ‘menjemput’; dari ‘tidak kompeten’ menjadi ‘kompeten’; dari birokrasi ‘rumit’ menjadi ‘sederhana’; dari ‘ego’ menjadi ‘kolaborasi’; dari birokrasi tertutup menjadi birokrasi yang transparan; dan dari budaya ‘koruptif’ menjadi ‘bersih’. 


Penulis : Lilik Purwanti (Pamong Budaya Pertama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta)
facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?