Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Koleksi Perempuan Nusantara dalam Pameran Temporer ”Sunting”

administrators 21 April 2025 10:28:39 15602


Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta bersiap menghadirkan pameran temporer bertajuk ”Sunting” dalam rangka memperingati Hari Kartini. Pameran ini mengangkat peran dan kiprah perempuan dari berbagai penjuru nusantara, tidak hanya tokoh dari Pulau Jawa, namun juga dari daerah lain di Indonesia. Salah satu tahap penting dalam pelaksanaan pameran ini adalah proses penjemputan dan mobilisasi koleksi dari berbagai museum. Tim Teknis pameran dari Museum Nasional Indonesia, yang diwakili oleh Mukhlis selaku menjelaskan proses panjang yang harus dilalui sebelum koleksi dapat dipamerkan kepada publik.

”Kami datang dari tim yang biasanya dalam mengadakan suatu pameran akan dibentuk satu tim teknis. Kami bertanggung jawab mulai dari penjemputan koleksi, penyimpanan, hingga penataan koleksi ke dalam ruang pamer”, jelas Mukhlis saat diwawancarai di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta (Rabu, 16 April 2025)

Pameran “Sunting” merupakan bentuk penghormatan terhadap tokoh-tokoh perempuan Indonesia yang berjasa dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, perjuangan, dan sosial. Figur-figur yang diangkat mencakup Dewi Sartika, pelopor pendidikan perempuan di Jawa Barat; Martha Christina Tiahahu, pejuang muda dari Maluku; serta istri KH. Ahmad Dahlan dan istri Ki Hajar Dewantara yang turut mendukung gerakan pendidikan dan perubahan sosial. Melalui narasi ini, pameran menegaskan bahwa perempuan dari berbagai daerah memiliki peran penting dalam sejarah bangsa.”Kami mengangkat tokoh perempuan dari seluruh Indonesia dalam satu pameran. Tidak hanya berfokus pada tokoh-tokoh dari Jawa, tetapi juga dari luar pulau, sehingga lebih merepresentasikan keberagaman Indonesia”, tambahnya.

Kurator Museum Benteng Vredeburg, Winarni, turut memberikan keterangan mengenai koleksi yang akan ditampilkan.“Koleksi-koleksi yang disajikan dalam pameran ini merepresentasikan peran seorang perempuan dari berbagai sisi, mulai dari keislaman hingga perjuangan,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa beberapa koleksi yang dipamerkan berasal dari Museum Benteng Vredeburg sendiri dan dipilih langsung oleh tim Museum Nasional Indonesia (MNI) karena memiliki relevansi dengan tema pameran.“Setelah melalui tahap survei, tim MNI menyimpulkan bahwa sejumlah koleksi kami memiliki korelasi yang kuat dengan narasi pameran ini. Peminjaman seperti ini adalah salah satu cara efektif untuk mengkomunikasikan koleksi, mengingat tidak semua museum memiliki objek yang sesuai,” imbuhnya.

Melalui pameran ini, Museum Benteng Vredeburg berharap dapat menginspirasi pengunjung, khususnya generasi muda, untuk lebih mengenal dan menghargai peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa, baik dalam bidang pendidikan, perjuangan, maupun sosial budaya. Pameran “Sunting” dirancang tidak hanya sebagai ruang pamer koleksi, tetapi juga sebagai sarana edukatif dan reflektif yang mengangkat nilai-nilai keteladanan, keberagaman, dan kontribusi perempuan dari seluruh nusantara. Dengan pendekatan yang naratif dan visual, museum ingin mengajak pengunjung untuk melihat sejarah dari perspektif yang lebih inklusif.

 

Penulis: Aldinta Batrisyia Wasima (Ilmu Komunikasi, Universitas Brawijaya)

facebook  twitter-x  whatsapp  


Bagaimana informasi yang disediakan website ini?
   

Bagaimana informasi yang disediakan website ini?